Jumat, 25 Oktober 2013

Analisa kesalahan pada sebuah tulisan

25 Oktober 2013
Tugas 2, Bahasa Indonesia 1                                                                                      
Menganalisa tulisan
Postingan sebelumnya
Sepak terjang Bahasa Indonesia di luar Negeri
Untuk tugas pertama di matakuliah bahasa Indonesia 1 ini saya akan membahas tentang Bagaimana sepak terjang bahasa Indonesia di luar Negeri, dan ternyata ada 45 Negara yang menggunakan bahasa Indonesia.
            Kini bahasa Indonesia sudah semakin maju perkembangannya di luar Negeri, minat orang Asing untuk belajar bahasa Indonesia harus disambut positif, demi membangun pengertian dan memperbaiki citra Negara Indonesia.
            Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Departemen luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX bahasa Indonesia, yang membahas bahasa Indonesia sebagai media Diplomasi dalam membangun citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta.
            “Saat ini ada 45 Negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,Vietnam dan banyak Negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Negara Australia, Andri Hadi menjaelaskan, di Negara Australia ada bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
            Untuk kepentingan Diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing teentang bahasa Indonesia, menurut dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses darimana saja dan kapan saja.
            Disamping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan  Indonesia di sejumlah Negara sangat membantu dan penting. Negara-negara gencar membangun pusat kebudayaannnya, seperti di Negara China yang dalam 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan terkendala anggaran sumber daya manusia yang andal.
            Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang politik Kebahasaan di Indonesia untuk membangun insan Indonesia yang cerdas kompetitif di atas fondasi peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insane yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional maupun global.
            Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia dan bahasa Asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebetuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lokal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan dan bahasa daerah. Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan dan bahasa Asing.
Komentar
Ternyata tanpa kita sadari banyak Negara yang menggunakan atau mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya di Negara Australia hampir semua Sekolah Dasar (SD) banyak murid-murid yang sudah belajar berbahasa Indonesia bahkan sudah lancar dalam menggunakan atau berbicara bahasa Indonesia.
Kita sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki rasa bangga, karena bahasa Negara kita sudah dikenal bahkan di pelajari oleh Negara-negara maju. Menjaga kelestarian budaya dan bahasa adalah kewajiban bagi setiap warga Negara.
Sumber : Harian Kompas


25 Oktober 2013
Setelah dianalisa
Sepak terjang Bahasa Indonesia di luar Negeri
Untuk tugas pertama di matakuliah bahasa Indonesia 1 ini saya akan membahas tentang bagaimana sepak terjang bahasa Indonesia di luar negeri, dan ternyata ada 45 Negara yang menggunakan bahasa Indonesia.
            Kini bahasa Indonesia sudah semakin maju perkembangannya di luar negeri, minat orang Asing untuk belajar bahasa Indonesia harus disambut positif, demi membangun pengertian dan memperbaiki citra Negara Indonesia.
            Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Departemen luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX bahasa Indonesia, yang membahas bahasa Indonesia sebagai media diplomasi dalam membangun citra Indonesia di dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta.
            “Saat ini ada 45 Negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,Vietnam dan banyak Negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Negara Australia, Andri Hadi menjaelaskan, di Negara Australia ada bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
            Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing teentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses darimana saja dan kapan saja.
            Disamping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan  Indonesia di sejumlah Negara sangat membantu dan penting. Negara-negara gencar membangun pusat kebudayaannnya, seperti di Negara China yang dalam 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan terkendala anggaran sumber daya manusia yang andal.
            Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang politik kebahasaan di Indonesia untuk membangun insan Indonesia yang cerdas kompetitif di atas fondasi peradaban bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional maupun global.
            Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia dan bahasa Asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lokal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan dan bahasa daerah. Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan dan bahasa Asing.
Komentar
Ternyata tanpa kita sadari banyak Negara yang menggunakan atau mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya di Negara Australia hampir semua Sekolah Dasar (SD) banyak murid-murid yang sudah belajar berbahasa Indonesia bahkan sudah lancar dalam menggunakan atau berbicara bahasa Indonesia.
Kita sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki rasa bangga, karena bahasa Negara kita sudah dikenal bahkan di pelajari oleh Negara-negara maju. Menjaga kelestarian budaya dan bahasa adalah kewajiban bagi setiap warga Negara.

Sumber : Harian Kompas

Minggu, 06 Oktober 2013

Sepak terjang bahasa Indonesia di luar Negeri

01 Oktober 2013

Tugas 1, Bahasa Indonesia 1                    
Sepak terjang Bahasa Indonesia di luar Negeri

            Untuk tugas pertama di matakuliah bahasa Indonesia 1 ini saya akan membahas tentang Bagaimana sepak terjang bahasa Indonesia di luar Negeri, dan ternyata ada 45 Negara yang menggunakan bahasa Indonesia.
            Kini bahasa Indonesia sudah semakin maju perkembangannya di luar Negeri, minat orang Asing untuk belajar bahasa Indonesia harus disambut positif, demi membangun pengertian dan memperbaiki citra Negara Indonesia.
            Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Departemen luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX bahasa Indonesia, yang membahas bahasa Indonesia sebagai media Diplomasi dalam membangun citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta.
            “Saat ini ada 45 Negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,Vietnam dan banyak Negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Negara Australia, Andri Hadi menjaelaskan, di Negara Australia ada bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
            Untuk kepentingan Diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing teentang bahasa Indonesia, menurut dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses darimana saja dan kapan saja.
            Disamping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan  Indonesia di sejumlah Negara sangat membantu dan penting. Negara-negara gencar membangun pusat kebudayaannnya, seperti di Negara China yang dalam 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan terkendala anggaran sumber daya manusia yang andal.
            Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang politik Kebahasaan di Indonesia untuk membangun insan Indonesia yang cerdas kompetitif di atas fondasi peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insane yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional maupun global.
            Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia dan bahasa Asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebetuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lokal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan dan bahasa daerah. Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan dan bahasa Asing.


(sumber:  Harian Kompas)


Komentar
Ternyata tanpa kita sadari banyak Negara yang menggunakan atau mempelajari bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya di Negara Australia hampir semua Sekolah Dasar (SD) banyak murid-murid yang sudah belajar berbahasa Indonesia bahkan sudah lancar dalam menggunakan atau berbicara bahasa Indonesia.

Kita sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki rasa bangga, karena bahasa Negara kita sudah dikenal bahkan di pelajari oleh Negara-negara maju. Menjaga kelestarian budaya dan bahasa adalah kewajiban bagi setiap warga Negara.