01
Oktober 2013
Tugas 1, Bahasa
Indonesia 1
Sepak
terjang Bahasa Indonesia di luar Negeri
Untuk tugas pertama di matakuliah bahasa Indonesia 1 ini
saya akan membahas tentang Bagaimana sepak
terjang bahasa Indonesia di luar Negeri, dan ternyata ada 45 Negara yang
menggunakan bahasa Indonesia.
Kini bahasa Indonesia sudah semakin maju perkembangannya
di luar Negeri, minat orang Asing untuk belajar bahasa Indonesia harus disambut
positif, demi membangun pengertian dan memperbaiki citra Negara Indonesia.
Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik
Departemen luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno
Kongres IX bahasa Indonesia, yang membahas bahasa Indonesia sebagai media
Diplomasi dalam membangun citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10)
di Jakarta.
“Saat ini ada 45 Negara yang ada mengajarkan bahasa
Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada,Vietnam dan banyak Negara
lainnya,” katanya. Mengambil contoh Negara Australia, Andri Hadi menjaelaskan,
di Negara Australia ada bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada
sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan anak-anak kelas 6
sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan Diplomasi dan menambah pengetahuan
orang asing teentang bahasa Indonesia, menurut dirjen Informasi dan Diplomasi
Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga
orang bisa mengakses darimana saja dan kapan saja.
Disamping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah Negara sangat membantu
dan penting. Negara-negara gencar membangun pusat kebudayaannnya, seperti di
Negara China yang dalam 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan terkendala
anggaran sumber daya manusia yang andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang politik
Kebahasaan di Indonesia untuk membangun insan Indonesia yang cerdas kompetitif
di atas fondasi peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan
memerlukan insane yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya saing, baik lokal,
nasional maupun global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan
penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia dan bahasa Asing untuk
mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebetuhan
insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lokal meliputi kecerdasan
spiritual, keterampilan dan bahasa daerah. Untuk kebutuhan nasional meliputi
kecerdasan emosional, kecakapan dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan
kecerdasan intelektual, keunggulan dan bahasa Asing.
(sumber: Harian Kompas)
Komentar
Ternyata
tanpa kita sadari banyak Negara yang menggunakan atau mempelajari bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya di Negara Australia hampir
semua Sekolah Dasar (SD) banyak murid-murid yang sudah belajar berbahasa
Indonesia bahkan sudah lancar dalam menggunakan atau berbicara bahasa
Indonesia.
Kita
sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki rasa bangga, karena bahasa Negara
kita sudah dikenal bahkan di pelajari oleh Negara-negara maju. Menjaga
kelestarian budaya dan bahasa adalah kewajiban bagi setiap warga Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar