Nama
: Nanda Setiawan
Kelas
: 2KB07
Npm
: 25111098
Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tes atas tingkat penggunaan
dan fungsionalitas system yang dilakukan di
dalam laboratorium, di lapangan, atau di dalam kolaborasi dengan pengguna. Yang dievaluasi
pada interaksi manusia dan komputer adalah desain dan implementasinya. Evaluasi sebaiknya
dilakukan dengan mempertimbangkan semua tahapan siklus hidup desain.
Evaluasi memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
1. Melihat seberapa jauh system berfungsi
Mencakup kesesuaian penggunaan system terhadap harapan user pada tugas tersebut.
Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuran unjuk kerja dari user pada system, untuk melihat
keefektifan system dalam mendukung tugas.
2. Melihat efek interface bagi pengguna
Mencakup aspek dari kemudahan system dipelajari, daya guna dan perilaku user.
3. Mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada system
Ketika penggunaan suatu konteks memberikan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi
kekacauan di antara user. Tujuan ini merupakan aspek negatif dari desain.
dalam laboratorium, di lapangan, atau di dalam kolaborasi dengan pengguna. Yang dievaluasi
pada interaksi manusia dan komputer adalah desain dan implementasinya. Evaluasi sebaiknya
dilakukan dengan mempertimbangkan semua tahapan siklus hidup desain.
Evaluasi memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
1. Melihat seberapa jauh system berfungsi
Mencakup kesesuaian penggunaan system terhadap harapan user pada tugas tersebut.
Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuran unjuk kerja dari user pada system, untuk melihat
keefektifan system dalam mendukung tugas.
2. Melihat efek interface bagi pengguna
Mencakup aspek dari kemudahan system dipelajari, daya guna dan perilaku user.
3. Mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada system
Ketika penggunaan suatu konteks memberikan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi
kekacauan di antara user. Tujuan ini merupakan aspek negatif dari desain.
Evaluasi experiment
Merupakan metode klasik dengan pendekatan
statistik. Faktor-faktor eksperimental seperti :
1. Subjects : siapa merepresentasikan,
ketercukupan contoh.
a. Pemilihan subjek
b.Harus setepat mungkin dengan keinginan user.
c.
Subjek yang dipilih harus sama usia dan
tingkat pendidikannya sesuai dengan
kelompok user yang dimaksud
d. Ukuran sample yang dipilih kebanyakan
ditentukan dengan pertimbangan pragmatis, kehandalan user yang terbatas juga
harus cukup besar untuk mewakili populasi yang diambil dalam eksperimen
perancangan dan metode statistika yang dipilih.
2. Variabel : Sesuatu untuk dimodifikasi
dan ukuran
a. Variabel independen : Karakteristik
suatu eksperimen manipulasi untuk menghasilkan kondisi yang berbeda sebagai perbandingan.
Contoh : Jenis interface, level dari help, jumlah item menu dan perancangan
ikon.
b.Variabel dependen : Variabel yang
dapat diukur dalam eksperimen. Contoh variable independen adalah kecepatan dari
pemilihan menu.
3. Hipotesis : apa yang ingin ditunjukkan
a. Merupakan prediksi yang dihasilkan
dalam eksperimen.
b.Masih menggunakan variable independen
dan dependen akan menyebabkan perbedaan pada variable dependen.
c. Untuk menunjukkan bahwa perkiraan
benar dengan menyangkal adanya hipotesis null yang menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan dalam variable.
d. Nilai hasil dapat dibandingkan dengan
tingkat kepercayaan.
4.
Desain eksperimental : bagaimana cara
melakukannya.
a. Between-Groups (Randomized)
§ Masing-masing subjek diberi kondisi
yang berbeda
§ Keuntungan perancangan ini adalah
setiap user menghasilkan satu kondisi
§ Kerugiannya adalah dengan semakin
banyaknya jumlah subjek yang tersedia maka akan menyebabkan hasilnya berkurang
dan perbedaan antar setiap individu akan membuat hasilnya menjadi bias.
b.
Within-Groups
1. Setiap user akan menampilkan kondisi
yang berbeda
2. Jumlah user yang tersedi lebih
sedikit.
3. Pengaruh dari subjek lebih sedikit.
Variabel
yang digunakan terbagi dalam :
1. Variabel diskrit : Menggunakan jumlah
yang terbatas dari suatu nilai atau tingkatan. Contoh, warna layar monitor,
yakni merah, hijau atau biru.
Variabel kontinu : Menggunakan jumlah berapapun (batas atas maupun
bawah). Contoh : Ketinggian seseorang atau waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Evaluasi empiris
Empiris, yaitu melihat apa dan bagaimana
konsep dan framework pelaksanaan
mitigasi bencana di provinsi dan kabupaten. Pendekatan empiris merupakan
pendekatan yang dapat digunakan untuk memperoleh data lapangan dan memetakan
strategi mitigasi bencana di beberapa tingkatan pemerintahan yang berlaku
selama ini.
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data
Metode pengumpulan
data penelitian:
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kuesioner
(Daftar Pertanyaan)
d. Pengukuran
Fisik
e. Percobaan
Laboratorium
Semua metode
mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas
Untuk mencapai kelengkapan,
ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data
• Tanggal dan waktu pengumpulan data
• Lokasi pengumpulan data
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Responden: orang
yang menjadi sumber data
Semua butir (item)
yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan
rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian
Karenanya
diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi
dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati
Proses dekomposisi
ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data
Proses dekomposisi ini
dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian Variabel Dimensi
Butir (Item) Pengukuran
Referensi :
ssiregar.staff.gunadarma.ac.id
izin copy ka
BalasHapus